BANK INDONESIA GANDENG BSIP JATIM DALAM KEGIATAN PENGEMBANGAN KELOMPOK SUBSISTEN DI PASURUAN
Pasuruan, 8 Mei 2024– Bank Indonesia memiliki perhatian terhadap kelompok subsisten atau Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Kelompok subsisten berperan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi melalui penguatan konsumsi rumah tangga. Upaya peningkatan kelompok subsisten dengan memperluas inklusivitas melalui dukungan kapasitas, akses pasar dan keuangan sehingga kelompok subsisten dapat mengelola keuangan serta membuat produk yang berkualitas dan branding menarik.
Dalam rangka pelaksanaan Pelatihan Olahan Berbasis Ubi Kayu, melalui Kegiatan "Capacity Building Penguatan Kelembagaan Kelompok Subsisten Binaan Bank Indonesia" menggelar rangkaian pelatihan olahan pangan berbasis ubi kayu. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada tanggal 8 Mei 2024 bertempat di Griya Thahira Dusun Putuk Timur Desa Cowek Kecamatan Purwosari Kabupaten Pasuruan. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Bapak Suwandi, Manager FPPUKS Bank Indonesia Malang, Penyuluh BPP Purwosari, kelompok tani (poktan) ubi kayu, kelompok subsisten serta UMKM disekitar desa Cowek. Peserta pelatihan berjumlah 20 orang. Produk olahan yang dipraktekkan yaitu rengginang singkong, samiler, tepung kasava dan wingko casava. Tim Laboratorium Pascapanen BSIP Jawa Timur , Lailatul Isnaini, S.TP, M.TP, dibantu dengan Ericha Nurvia Alami, S.TP. M.TP bergerak sebagai delegasi BSIP Jawa Timur dalam kegiatan tersebut untuk memaparkan materi "Manajemen Usaha Makanan Olahan dan Perhitungan Analisa Usaha" Serta "Standarisasi Pengolahan Tanaman Pangan Menjadi Produk Bernilai Ekonomi Tinggi". Dengan adanya standar pengolahan ubi kayu, diharapkan akan : 1). Olahan ubi kayu dapat memberikan dampak positif terhadap peningkatan nilai gizi pangan , 2). Difersivikasi olahan ubi kayu, 3). Peningkatan konsumsi pangan yang beragam, berimbang, bergizi, dan aman, 4). Menciptakan lapangan pekerjaan, 5), serta Meningkatkan pendapatan IRT.